RadarURL

19 Desember 2008

Akhir Yang Berbeda

Sumber : dari milis

Tatkala masih dibangku sekolah, aku hidup bersama kedua orangtuaku dalam lingkungan yang baik. Aku selalu mendengar doa ibuku saat pulang dari keluyuran dan begadang malam. Demikian pula ayahku, ia selalu dalam shalatnya yang panjang. Aku heran, mengapa ayah shalat begitu lama, apalagi jika saat musim dingin yang menyengat tulang.Aku sungguh heran, bahkan hingga aku berkata kepada dirisendiri : "Alangkah sabarnya mereka ... setiap hari begitu ... benar-benar mengherankan!" Aku belum tahu bahwa di situlah kebahagiaan orang mukmin dan itulah shalat orang-orang pilihan. Mereka bangkit dari tempat tidurnya untuk bermunajat kepada Allah.

Setelah menjalani pendidikan militer, aku tumbuh sebagai pemuda yang matang.. Tetapi diriku semakin jauh dari Allah padahal berbagai nasehat selalu kuterima dan kudengar dari waktu ke waktu. Setelah tamat dari pendidikan, aku ditugaskan di kota yang jauh dari kotaku. Perkenalanku dengan teman-teman sekerja membuatku agak ringan menanggung beban sebagai orang terasing.

Disana, aku tak mendengar lagi suara bacaan Al-Qur'an. Tak ada lagi suara ibu yang membangunkan dan menyuruhku shalat. Aku benar-benar hidup sendirian, jauh dari lingkungan keluarga yang dulu kami nikmati.

Aku ditugaskan mengatur lalu lintas di sebuah jalan tol. Di samping menjaga keamanan jalan, tugasku membantu orang-orang yang membutuhkan bantuan. Pekerjaan baruku sungguh menyenangkan. Aku lakukan tugas-tugasku dengan semangat dan dedikasi tinggi. Tetapi, hidupku bagai selalu diombang-ambingkan ombak.

Aku bingung dan sering melamun sendirian ... banyak waktu luang ... pengetahuanku terbatas. Aku mulai jenuh ... tak ada yang menuntunku di bidang agama. Aku sebatang kara. Hampir tiap hari yang kusaksikan hanya kecelakaan dan orang-orang yang mengadu kecopetan atau bentuk-bentuk penganiayaan lain. Aku bosan dengan rutinitas.

Sampai suatu hari terjadilah sebuah peristiwa yang hingga kini tak pernah kulupakan. Ketika itu, kami dengan seorang kawan sedang bertugas disebuah pos jalan. Kami asyik ngobrol ... tiba-tiba kami dikagetkan oleh suara benturan yang amat keras. Kami mengedarkan pandangan. Ternyata, sebuah mobil bertabrakan dengan mobil lain yang meluncur dari arah yang berlawanan. Kami segera berlari menuju tempat kejadian untuk menolong korban, Kejadian yang sungguh tragis. Kami lihat dua awak salah satu mobil dalam kondisi kritis. Keduanya segera kami keluarkan dari mobil lalu kami bujurkan di tanah. Kami cepat-cepat menuju mobil satunya. Ternyata pengemudinya telah tewas dengan amat mengerikan. Kami kembali lagi kepada dua orang yang berada dalam kondisi koma.

Temanku menuntun mereka mengucapkan kalimat syahadat. Ucapkanlah "Laailaaha Illallaah ... Laailaaha Illallaah .." perintah temanku. Tetapi sungguh mengerikan, dari mulutnya malah meluncur lagu-lagu. Keadaan itu membuatku merinding. Temanku tampaknya sudah biasa menghadapi orang-orang yang sekarat .... Kembali ia menuntun korban itu membaca syahadat. Aku diam membisu. Aku tak berkutik dengan pandangan nanar. Seumur hidupku, aku belum pernah menyaksikan orang yang sedang sekarat, apalagi dengan kondisi seperti ini. Temanku terus menuntun keduanya mengulang-ulang bacaan syahadat. Tetapi ... keduanya tetap terus saja melantunkan lagu.

Tak ada gunanya ... Suara lagunya terdengar semakin melemah ... lemah dan lemah sekali. Orang pertama diam, tak bersuara lagi, disusul orang kedua. Tak ada gerak ... keduanya telah meninggal dunia. Kami segera membawa mereka ke dalam mobil. Temanku menunduk, ia tak berbicara sepatahpun. Selama perjalanan hanya ada kebisuan.

Hening...
Kesunyian pecah ketika temanku mulai bicara. Ia berbicara tentang hakikat kematian dan su'ul khatimah (kesudahan yang buruk). Ia berkata "Manusia akan mengakhiri hidupnya dengan baik atau buruk.. Kesudahan hidup itu biasanya pertanda dari apa yang dilakukan olehnya selama di dunia." Ia bercerita panjang lebar padaku tentang berbagai kisah yang diriwayatkan dalam buku-buku islam. Ia juga berbicara bagaimana seseorang akan mengakhiri hidupnya sesuai dengan masa lalunya secara lahir batin. Perjalanan kerumah sakit terasa singkat oleh pembicaraan kami tentang kematian. Pembicaraan itu makin sempurna gambarannya tatkala ingat bahwa kami sedang membawa mayat.

Tiba-tiba aku menjadi takut mati. Peristiwa ini benar-benar memberi pelajaran berharga bagiku. Hari itu, aku shalat khusyu' sekali. Tetapi perlahan-lahan aku mulai melupakan peristiwa itu. Aku kembali pada kebiasaanku semula .... Aku seperti tak pernah menyaksikan apa yang menimpa dua orang yang tak kukenal beberapa waktu yang lalu. Tetapi sejak saat itu, aku memang benar-benar menjadi benci kepada yang namanya lagu-lagu. Aku tak mau tenggelam menikmatinya seperti sedia kala. Mungkin itu ada kaitannya dengan lagu yang pernah kudengar dari dua orang yang sedang sekarat dahulu.

Kejadian yang menakjubkan ... Selang enam bulan dari peristiwa mengerikan itu .... sebuah kejadian menakjubkan kembali terjadi di depan mataku. Seseorang mengendarai mobilnya dengan pelan, tetapi tiba-tiba mobilnya mogok di sebuah terowongan menuju kota. Ia turun dari mobilnya untuk mengganti ban yang kempes. Ketika ia berdiri dibelakang mobil untuk menurunkan ban serep, tiba-tiba sebuah mobil dengan kecepatan tinggi menabraknya dari arah belakang. Lelaki itupun langsung tersungkur seketika. Aku dengan seorang kawan, bukan yang menemaniku pada peristiwa pertama cepat-cepat menuju tempat kejadian. Dia kami bawa dengan mobil dan segera pula kami menghubungi rumah sakit agar langsung mendapat penanganan.

Dia masih sangat muda, dari tampangnya, ia kelihatan seorang yang taat menjalankan perintah agama. Wajahnya begitu bersih - mungkin karena sering tersiram air wudhlu. Ketika mengangkatnya ke mobil, kami berdua cukup panik, sehingga tak sempat memperhatikan kalau ia menggumamkan sesuatu. Ketika kami membujurkannya di dalam mobil, kami baru bisa membedakan suara yang keluar dari mulutnya.

Ia melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an ... dengan suara amat lemah. "Subhanallah ! dalam kondisi kritis seperti itu ia masih sempat melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an ? Darah mengguyur seluruh pakaiannya, tulang-tulangnya patah, bahkan ia hampir mati. Dalam kondisi seperti itu, ia terus melantunkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan suaranya yang merdu.

Selama hidup, aku tak pernah mendengar bacaan Al-Qur'an seindah itu. Dalam batin aku bergumam sendirian "Aku akan menuntunya membaca syahadat sebagaimana yang dilakukan oleh temanku terdahulu ... apalagi aku sudah punya pengalaman." aku meyakinkan diriku sendiri.

Aku dan kawanku seperti terhipnotis mendengarkan suara bacaan Al-Qur'an yang merdu itu. Sekonyong-konyong sekujur tubuhku merinding, menjalar dan menyelusup ke setiap rongga.
Tiba-tiba, suara itu terhenti. Aku menoleh kebelakang. Kusaksikan dia mengacungkan jari telunjuknya lalu bersyahadat.
Kepalanya terkulai, aku melompat ke belakang. Kupegang tangannya, degup jantungnya, nafasnya, tidak ada yang terasa. Dia telah meningal. Aku lalu memandanginya lekat-lekat, air mataku menetes, kusembunyikan tangisku, takut diketahui kawanku. Kukabarkan kepada kawanku kalau pemuda itu telah meninggal.. Kawanku tak kuasa menahan tangisnya. Demikian pula halnya dengan diriku. Aku terus menangis air mataku deras mengalir. Suasana dalam mobil betul-betul sangat mengharukan.

Sampai di rumah sakit .....Kepada orang-orang di sana, kami mengabarkan perihal kematian pemuda itu dan peristiwa menjelang kematiannya yang menakjubkan.
Banyak orang yang terpengaruh dengan kisah kami, sehingga tak sedikit yang meneteskan air mata. Salah seorang dari mereka, demi mendengar kisahnya, segera menghampiri jenazah dan mencium keningnya.Semua orang yang hadir memutuskan untuk tidak beranjak sebelum mengetahui secara pasti kapan jenazah akan dishalatkan. Mereka ingin memberi penghormatan terakhir kepada jenazah.

Semua ingin ikut menyolatinya, Salah seorang petugas rumah sakit menghubungi rumah almarhum. Kami ikut mengantar jenazah hingga ke rumah keluarganya. Salah seorang saudaranya mengisahkan, ketika kecelakaan, sebetulnya almarhum hendak menjenguk neneknya di desa. Pekerjaan itu rutin ia lakukan setiap hari senin. Disana almarhum juga menyantuni para janda, anak yatim dan orang-orang miskin.Ketika terjadi kecelakaan, mobilnya penuh dengan beras, gula, buah-buahan dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya. Ia juga tak lupa membawa buku-buku agama dan kaset-kaset pengajian. Semua itu untuk dibagi-bagikan kepada orang-orang yang ia santuni. Bahkan ia juga membawa permen untuk dibagi-bagikan kepada anak-anak kecil.

Saudaraku yang dimuliakan Allah SWT, bagaimana dengan kita kelak?? Ya Allah wafatkan kami kelak dalam qusnul khotimah, dengan melantunkan firman2Mu dan mengacungkan telunjuk seraya ber syahadat .. amin

Love U All

28 November 2008

Ketika Menikah Tak Sekedar Keinginan

Ketika seseorang sudah memasuki fase menikah,namun jodoh belum juga kunjung datang..terkadang perasaan gelisah, gusar dan sejenisnya mulai melintasi pikiran,meskipun tak sama frekuensi kegelisahan/kecemasan itu pada setiap orang. misalnya seorang wanita yang sudah memasuki usia kepala 3,namun belum juga menikah,mungkin ada perasaan cemas dan gelisah.karena adanya statement masyarakat yang akan menganggapnya sebagai perawan tualah...ga lakulah.. atau ah..apalah. dan ketika suatu hari ada seseorang yang ingin melamarnya dan telah melalui berbagai proses..akhirnya menerima.

Tidak ada yang salah atas keputusan ini,ya..tidak ada salah memang,karena menikah merupakan fitrah bagi setiap manusia.Dengan menikah,Qta bisa melanjutkan keberlangsungan proses kehidupan Qta.Dengan menikah pula terkadang mampu merubah kehidupan sepasang anak manusia.namun hati2...jangan sampai Qta terjebak pada suatu pilihan karena ingin..atau karena faktor usia yang sudah cukup untuk menikah...atau karena tuntutan de..el...el..tanpa suatu persiapan.persiapan yang tak sekedar sebelum menikah (Fikriyah,ruhiyah,jasadiyah,finansial) tapi juga setelah menikah.

Pernikahan tak sekedar menyatukan sepasang anak manusia,tak sekedar menyatukan 2 keluarga dari budaya atau latar belakang yang berbeda,tak sekedar mempunyai anak dan setelah itu selesai sampai disitu.mungkin di awal2 pernikahan akan terasa indah,tapi setelah beberapa tahun pernikahan,terkadang kehidupan menjadi sebuah rutinitas2 yang biasa2 saja.

Tidak...tidak sekedar itu,tapi adanya perencanaan ke depan.Dengan menikah,keluarga seperti apa yang akan Qta bentuk?, ketika menjadi seorang ayah/ibu,akan menjadi ayah atau ibu seperti apa?, dan ketika mempunyai anak2,pola pendidikan seperti apa yang akan diberikan?. intinya...ada visi dan misi disitu.kemudian satukan visi dan misi dengan calon pendamping hidup Qta, dan selanjutnya buat komitmen bersama untuk menjalankannya,sehingga Qta sudah mempunyai gambaran akan seperti apa keluarga yang diinginkan...InsyaAllah...akan menjadi lebih terarah.

Perencanaan tak sekedar perencanaan,tapi juga harus ada persiapan,agar Qta sudah terbiasa dan tidak merasa tertatih-tatih menjalani perencanaan itu ketika sudah menikah.contoh kecil,Qta berencana mempunyai keluarga penghapal Qur'an,maka dari saat inilah..saat sebelum menikah biasakan diri,pecut diri Qta untuk menghapal Qur'an dan menjadikan sebagai wirid harian Qta.Qta menghapal Qur'an 1 halaman selama 1 pekan misalnya. atau contoh lain,Qta ingin menjadi ayah/ibu yang penyayang,bijaksana dan lain2,maka dari sekarang pula Qta latih diri qt,pelajari setiap fase perkembangan anak mulai dari batita sampai dewasa,latih diri Qta dengan banyal bergaul dengan mereka,pelajari pula ilmu kerumahtanggaan (memasak,menjahit dll)..mulai..mulai dari sekarang,bukan setelah menikah,karena pada fase tersebut Qta sudah memasuki tataran praktek yang sesungguhnya. itulah pernikahan yang mempunyai visi dan misi..bukan pernikahan yang sekedar keinginan...
sumber: forum.kotasantri.com Dikirim : Kamis, 27 November 2008 @ 17:06

13 November 2008

Shalat Istikharah "Media Mohon Petunjuk Di Saat Bimbang"

Oleh : Rahmat Hidayat Nasution
Dalam 'mengarungi' perjalanan hidup di dunia ini, sudah bukan mustahil manusia kerap dihadang bermacam persoalan yang pelik, hingga membuatnya harus berhati-hati dalam menentukan pilihan dan mengambil keputusan. Di antara aneka pilihan dan keeputusan yang sulit itu, bisa berupa soal jodoh, pekerjaan dan bahkan sampai memilih seorang pemimpin. Tak diragukan lagi, kalau pilihan yang diambil, sungguh, mengandung resiko. Karena itu, beruntunglah manusia yang memilih dengan pilihan yang tepat, sehingga membawanya ke arah kebaikan. Tapi, bagaimana kalau seseorang 'terjerumus' dalam pilihan yang salah? Sudah pasti, ia akan merugi. Sebab, pilihan yang buruk akan berakibat kerugian. Karena itu, agar manusia tidak menyesal di kemudian hari atas pilihan atau keputusan yang diambil. Kanjeng Nabi Saw. menganjurkan untuk melakukan shalat istikharah.
Shalat Istikharah adalah shalat sunnah 2 (dua) rakaat yang dilakukan ketika seseorang ragu dalam memilih dua perkara atau lebih. Juga, ketika seseorang mengahadapi permasalahan penting dalam memilih suatu keputusan yang berdampak besar. Dengan shalat itu, seseorang dianjurkan agar meminta petunjuk atau bimbingan Allah supaya keputusan yang diambil nantinya tidak salah.
Perkataan istikharah sendiri, berakar dari kata 'khiyarah' (pilihan). Adapun wazan (timbangan) istikharah dalam ilmu sharf adalah 'istaf ’ala', yang memiliki maksud 'lit thalab' (permohonan). Adapun di sini, istikharah berarti thalab al-khiyarah min Allah, yaitu usaha untuk mendapatkan sesuatu yang terbaik dengan cara memohon petunjuk kepada Allah lewat shalat. Tidak salah bila istikharah itu bersifat spiritual, yakni usaha yang sepenuhnya bersifat rohaniah. Soal istikharah ini, kanjeng nabi Saw bertutur, “Apabila salah seorang di antara kalian berniat melakukan suatu urusan, hendaklah dia shalat dua rakaat yang bukan fardlu kemudian hendaklah dia berdoa". Berdasarkan hadits ini, Imam Nawawi berkomentar, bahwa “ shalat istikarah disunnahkan di segala kondisi”. Pendapat senada juga dilontarkan oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab fathul Bari.
Tapi, berdasarkan petunjuk nabi, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, bahwa istikharah dilakukan dengan shalat sunnah dua rakaat di malam hari. Sejatinya, persoalan waktu pelaksanaan shalat istikharah itu dilakukan pada malam hari atau siang hairi tidaklah menjadi permasalahan yang cukup besar. Karena jika ditilik hadits tersebut, Kanjeng Rasul Saw. tidak menjelaskan waktu, dan bahkan tidak mencantumkan nama shalat itu sebagai shalat istikharah. Penamaan istikharah itu muncul dari istilah ulama bukan dari Rasulullah Saw. Jadi, shalat itu hakekatnya adalah shalat sunnat mutlak yang tidak memiliki waktu penetapan dalam pelaksaannya. Kemudian berubah menjadi istikharah karena terkait dengan hajat (keperluan) hamba terhadap Rabb-nya dalam memilihkan jawaban terbaik dari persoalan yang dihadapinya. Dapat dikatakan, bahwa shalat istikharah nyaris sama dengan sholat hajat yang pada dasarnya tidak memiliki waktu penetapan pelakasaannya.
Adapun tata cara shalatnya tidak jauh berbeda dengan shalat sunnah lainnya. Perbedaannya hanya terletak ketika selesai shalat, orang yang bersangkutan disuruh membaca doa istikharah yang intinya berisi permohonan kepada Allah Swt., agar ia diberikan sesuatu yang terbaik untuk kepentingan jangka pendek (dunia) maupun jangka panjang (akhirat). Berdasarkan hadits itu pula, seorang muslim, menurut Imam Syaukani, tidak boleh meremehkan sesuatu perkara dan mengabaikan istikharah. Kenapa? Sebab, banyak sekali terjadi kasus kecil yang diremehkan atau disepelekan, namun ketika diambil atau dtinggalkan, justru menimbulkan bahaya besar di kemudian hari.
Shalat istikharah sangat penting untuk dilakukan karena pilihan manusia acapkali bersifat subjektif dan terkadang tak terlepas dari dorongan nafsu. Sehingga, pilihan manusia seringkali mencewakan dan menimbulkan kekesalan. Dapat dipahami jika manusia kadang membenci sesuatu yang baik dan sebaliknya mencintai sesuatu yang buruk. Dalam hal ini, al-Qur an mensitirnya dalam surat Al-Baqarah ayat 216: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia sangat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetauhi, sedangkan kamu tidak mengetauhi”.
Sebagai petunjuk dari Allah, pilihan melalui istikharah akan memberikan keyakinan yang amat kuat dan mantap. Tak salah, jika jawaban dari istikharah yang dilakukan seseorang kadang bisa munculnya satu keyakinan yang mantap dalam diri, yang memotivasi diri untuk mengambil keputusan dari permasalahan yang tengah dihadapi. Boleh jadi, jawaban dari istikharah juga bisa muncul lewat suatu mimpi. Perlu diketauhi, bahwa mimpi itu ada tiga macam. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muttafaqun ‘alaih disebutkan, bahwa jenis mimpi yang pertama adalah mimpi baik, yaitu suatu kabar yang menyenangkan dari Allah. Kedua, mimpi yang menyedihkan atau menakutkan yang datangnya dari setan. Dan ketiga, mimpi yang timbul karena ilusi angan-angan atau khayalan manusia belaka. Meski demikian, jawaban Allah adalah hak priogatif Allah yang tidak dapat ganggu gugat. Oleh karena itu, yang perlu menjadi titik tekan disini adalah bahwa seseorang melaksanakan shalat istikharah, semata-mata menyerahkan urusan yang dipilih itu kepada Allah, akan mendapatkan bimbingan Allah sehingga segala urusan hanya kepada Allah semata. Sebab, jika pilihan itu plihan terbaik, maka Allah akan memudahkannya bagi orang itu dan akan memberkahinya. Tetapi jika hal tersebut adalah sebaliknya, maka Allah akan memalingkannya dan memudahkan orang itu kepada kebaikan sesuai dengan izin-Nya.
Untuk itu, shalat istikharah harus dilakukan dengan niat ikhlas mengharapkan keridhaan Allah dan dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada-Nya. Sebab, kalau istikharah yang dilakukan itu sepenuhnya hanya untuk Allah Swt. dan mendekatkan diri kepada-Nya, niscaya Allah Swt. akan memberikan bimbingan dan petunjuk bagi seorang hamba yang berserah diri sepenuhnya. Tak salah, jika shalat istikharah menjadi media mohon petunjuk bagi seseorang saat ia dihadapkan pada kebimbangan dalam memilih.
Penulis adalah mahasiswa universitas al-Azhar Kairo, Mesir, Faklultas Syariah Islamiyah, Tingkat IV dan kontributor tulisan hikmah CyberMQ.com

24 Oktober 2008

RENCANA ALLAH PASTI INDAH

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain. Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain. Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet. Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut: Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini; nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas. Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu Semrawut menurut pandanganku. Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil, Anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu. Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah,dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benang yang ruwet. Kemudian ibu berkata,Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola, ibu hanya mengikutinya. Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan. Sering selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada Allah, Allah, apa yang Engkau lakukan?Ia menjawab : Aku sedang menyulam kehidupanmu. Dan aku membantah, Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah? Kemudian Allah menjawab, Hambaku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan pekerjaanKu dibumi ini. Satu saat nanti Aku akan memanggilmu ke sorga dan mendudukkan kamu di pangkuanKu, dan kamu akan melihat rencanaKu yang indah dari sisiKu. Subhanallah Beruntunglah orang2 yang mampu menjaring ayat indah Allah dari keruwetan hidup di dunia ini. 
Semoga Allah berkenan menumbuhkan kesabaran dan mewariskan kearifan dalam hati hamba-Nya agar dapat memaknai kejadian2 dalam perjalanan hidupnya, seruwet apapun itu. Amin. 
Subhanallah, tulisan ini benar-benar membuka pikiran kita bahwa Allah adalah Dzat Yang maha pengatur segala sesuatu di alam ini. Tulisan ini mengingatkan saya bahwa kendati pun manusia punya keinginan, tetapi Allah mempunyai keputusan yang tak mungkin dapat kita ubah. mari kita senantiasa bertawakkal kepada Nya..

23 September 2008

Lho... Perawat Dilarang Berjilbab

Larangan penggunaan jilbab ternyata masih terjadi di negara yang penghuninya mayoritas Muslim. Hal ini menimpa Perawat Rumah Sakit Karya Medika II Tambun. Sungguh Terlalu!

Berita mengagetkan itu kami terima dari telepon. Setengah tak percaya kami mendengar laporan dari seseorang di ujung telepon. Hari gini masih ada pelarangan jilbab? Padahal setiap 4 September ditetapkan sebagai Hari Solidaritas Jilbab Internasional dan UUD 1945 pasal 29 ayat 2 juga telah menjamin kemerdekaan setiap penduduk untuk menjalankan agama sesuai dengan kepercayaannya masing-masing. Kenapa masih ada pelarangan jilbab?

Bak puzzle, segera kami menyusun laporan itu satu demi satu. Setelah menemui si pemilik suara, Sabili menuju TKP. Benar! Kasus pelarangan jilbab kembali terjadi, kali ini korbannya perawat Rumah Sakit Karya Medika (RSKM) II Tambun, Bekasi. Pihak rumah sakit beralasan agar perawat tidak berafiliasi pada golongan tertentu, tidak boleh menggunakan simbol-simbol agama.

Di awal Agustus, di tengah teriknya matahari, Sabili datang ke RSKM Tambun untuk mengkonfirmasikan kebenaran berita tersebut. Sebelum menemui bagian informasi, Sabili sempat melihat sebuah mushala As-Syifa bertuliskan “Majelis Taklim RSKM II” di dekat pintu masuk utama. Setelah bertemu bagian informasi, Sabili pun terkejut melihat karyawati RSKM bagian informasi yang memakai jilbab. Benarkah RSKM ini melarang jilbab bagi perawatnya?

Setelah Sabili mengemukakan keinginannya untuk bertemu dengan Kepala Humas RSKM II, Robin Damanik, karyawati bagian informasi menjelaskan kepada Sabili bahwa ia sedang rapat. “Tidak bisa diganggu!” Kemudian petugas itu memberikan brosur rumah sakit yang tercantum nomor telepon untuk dihubungi.

RSKM II yang bermoto “Kesehatan Anda Kepedulian Kami” berdiri sejak 2003 di jalan Sultan Hasanuddin No 63 Tambun Bekasi. Sebelum datang ke RSKM tersebut, kami sempat bertemu dengan dua saksi teman korban, Melati dan Abdullah (bukan nama sebenarnya). Mereka menjelaskan, setelah diterima bekerja pihak manajemen mewajibkan perawat dan karyawan yang berjilbab untuk melepaskan jilbabnya saat bekerja, bila tidak maka perusahaan tidak bisa menerima. Padahal peraturan itu sama sekali tidak tertulis dan tercantum dalam aturan perusahaan. Pihak RSKM beralasan mengenakan jilbab mengganggu pekerjaan saat melayani pasien.

Abdullah menuturkan sungguh tidak logis dan dibuat-buat. Padahal kita tahu di RS Islam saja perawatnya memakai jilbab, toh tidak mengganggu pekerjaan. Kalau memang jilbab menggangu dalam bekerja kenapa tidak ada peraturan tertulis dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Anehnya lagi, lanjut Abdullah, jilbab hanya dilarang di RSKM Tambun, sedangkan di RSKM I Cibitung yang terletak di Jl Iman Bonjol Cikarang Barat tidak dilarang. Padahal keduanya adalah satu grup. “Kalau memang itu sebuah peraturan kenapa berat sebelah,” tuturnya.

Menurut seorang sumber di RSKM I Cibitung, jilbab dilarang di RSKM Tambun sudah sejak berdirinya pada tahun 2003. Awalnya bukan hanya perawat yang dilarang, tapi juga karyawan medis maupun non medis. Tapi sekarang perawat saja yang dilarang berjilbab. Ia pun mengakui adanya dikotomi manajemen di RSKM I dengan RSKM II. Di RSKM I jilbab tidak dilarang karena mayoritas manajemennya Muslim sedangkan di RSKM II dilarang karena manajemennya non Muslim.

Berdasarkan pantauan Sabili, pelarangan jilbab ini mulai terkuak saat bulan Juli lalu, ketika 10 orang perawat dimutasi dari RSKM Cibitung ke RSKM Tambun dengan alasan butuh perawat karena jumlah pasien bertambah. Tujuh orang yang dimutasi itu adalah perawat yang berjilbab. “Kenapa harus yang berjilbab yang dimutasi? Kenapa tidak yang lain. Selain itu mengapa pihak manajemen tidak berkoordinasi dengan majelis taklim An-Nur yang ada di RSKM Cibitung,” tukas Abdullah kepada Sabili bingung.

Saat rapat di Aula RSKM I tanggal 9 Juli 2008 tentang mutasi karyawan dari RSKM I ke RSKM II, Abdullah yang ditemui Sabili di sebuah warung bakso di Cikarang Barat menjelaskan di antara pembahasan rapat itu menyamakan pelayanan di RSKM I dan II dengan beberapa rumah sakit lain yang mengatasnamakan profesionalisme. Hal ini tentu membuat resah para perawat yang berjilbab. Pasalnya, ini berarti sama saja melarang perawat mengenakan jilbab saat bekerja. Padahal tak ada hubungan antara jilbab dengan kemampuan yang mereka miliki. Jadi berjilbab tidak menghalangi profesionalitas.

Melati mengungkapkan usaha konsolidasi telah dilakukan tujuh karyawati berjilbab tersebut dengan Direksi. Namun, Direksi hanya menjawab, “Di RSKM II memang harus melepas jilbab, jika tidak mau maka tidak usah bekerja di situ.”

Bagi yang istiqamah demi mempertahankan jilbabnya, dia akan ditempatkan di ruang rawat biasa. Ini sama saja penurunan jabatan secara halus dan membuatnya tidak nyaman.

Salah satu korban yang dihubungi Sabili via telepon membenarkan adanya pelarangan jilbab bagi perawat di RSKM Tambun. Karena ia menolak melepaskan jilbab, akhirnya ia pun dipindahkan ke bagian lain yang lebih rendah. Sudah bisa ditebak gajinya pun minim. Perpindahan kerja itu secara tidak langsung merupakan penurunan jabatan.

Sementara itu, Humas RSKM Tambun Robin Damanik saat dikonfirmasi Sabili via telepon (12/8) membantah adanya pelarangan jilbab. Robin pun balik bertanya? “Dari mana berita tersebut?”

Menurutnya tidak benar ada larangan memakai jilbab bagi perawat maupun karyawati. “Tidak ada larangan bagi perawat untuk mengenakan jilbab di RSKM II, berita itu perlu diluruskan,” tutur Robin dengan tegas.

Menanggapi kasus ini, Divisi Publikasi dan Kajian Pusat Advokasi Hukum dan Hak Asasi Manusia (PAHAM) Fitria menjelaskan, seharusnya pihak RSKM tidak melarang jilbab, karena itu melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan Undang-Undang Ketenagakerjaan. “Tidak ada satu pun UU tenaga kerja yang melarang memakai jilbab,” tegasnya.

Hal senada dikatakan Anggota DPR dari Komisi VIII Yoyoh Yusroh. Ia menjelaskan pelarangan jilbab tidak berdasar dan bertentangan dengan SK 3 Menteri tahun 1991. Seorang perawat mengenakan jilbab dalam rangka melaksanakan UUD 1945 pasal 29 ayat 2. “Kalau jilbab dilarang berarti melanggar UUD 45 tersebut,” sebut jilbaber yang kini menjadi politisi itu.

Selanjutnya, Yoyoh menyarankan agar mengedepankan musyawarah antara perawat dengan pimpinan RSKM. Kalau buntu bisa juga dengan bantuan dari lembaga-lembaga sosial yang mempunyai kekuatan hukum. Karena tidak mungkin persoalan itu diselesaikan secara perseorangan. “Kalau perawat RSKM di Tambun masih juga dilarang mengenakan jilbab, adukan saja ke DPRD Bekasi,” saran Yoyoh.

Saran Yoyoh tepat sekali, di zaman keterbukaan memang harus menyuarakan kepentingan. Tak perlu takut-takut lagi. (Andy S, Citra S)

Sumber : sabili.co.id

Drs. Mowo Purwito : Keselarasan al-Qur’an dengan science

Fenomena Mu’alaf dan Murtadin

Satu fenomena yang terjadi dalam keagamaan adalah,
mayoritas orang-orang non Islam yang masuk menjadi Islam -mu’alaf- adalah orang-orang dari kalangan intelektual, baik dalam bidang science, politik, ekonomi, kedokteran, sejarah maupun dalam bidang keagamaan itu sendiri
, kalau boleh kita asumsikan, masuknya mereka ke dalam Islam adalah karena adanya sikap mau berpikir tentang kebenaran dan pintu hati mereka terbuka untuk dapat menerima kebenaran, singkatnya, mereka mau masuk ke dalam Islam adalah karena alasan adanya kebenaran dalam ajaran Islam.

Sementara itu,
mayoritas orang-orang Islam yang keluar dari Islam -murtadin- adalah orang-orang awam -berpendidikan rendah- baik dalam bidang ilmu keduniaan maupun dalam bidang keagamaan, dan biasanya pula, mereka itu adalah orang-orang yang secara ekonomi berada pada level menengah ke bawah bahkan pada level terbawah, di mana keadaan tersebut seringkali menempatkan mereka berada pada tekenan hidup yang cukup tinggi, adanya paduan tingkat pendidikan yang rendah dengan tekanan kehidupan yang tinggi menyebabkan mereka mudah terbujuk, terayu dan terintimidasi untuk keluar dari Islam, singkatnya, mereka keluar dari Islam tidaklah karena mereka telah menemukan kebenaran dalam ajaran agama yang baru akan dipeluknya.

Kisah masuk Islam-nya Bapak Drs. Mowo Purwito Rahardjo Dip HRD, STh berikut akan memberikan gambaran tentang fenomena tersebut, beliau adalah intelektual dalam bidang theologi –keagamaan-, mengetahui sedikit science dan mengetahui alasan alasan orang-orang Islam yang keluar dari Islam. Semoga kisah beliau tersebut dapat memberikan wacana baru dan dapat menjadi pelajaran bagi kita semua. Amin.

Bermula dari mengajar Islamologi

Tidak ada firasat, tidak ada gambaran sedikitpun dalam benak ini bila akhirnya saya menjadi seorang muslim, semua berjalan bagai air yang mengalir begitu saja.

Sebelumnya, saya adalah dosen sosiologi agama di sebuah seminari Alkitab Nusantara dan beberapa seminari di Indonesia, hingga suatu ketika DR. Wagiono Ismail, dosen Islamologi di tempat saya mengajar, meninggal dunia, karena tidak ada dosen pengganti maka pihak Seminari memutuskan saya untuk menggantikan DR. Wagiono Ismail mengajar Islamologi.

Mau tidak mau, saya harus belajar tentang ke-Islaman lebih jauh dan mendalam, tentu saja bukan untuk mencari kebenaran, melainkan hanya untuk keperluan mengajar dan perbandingan belaka.

Maka saya beli buku-buku tentang ke-Islam-an yang layak untuk diajarkan kepada mahasiswa-mahasiswa saya. Sebelum saya mengajarkan Islamologi, rektor tempat saya mengajar berpesan, bahwa mata kuliah Islamologi harus diajarkan secara komparatif, artinya hanya sebagai studi banding antara Islam dan Kristen, sayapun berpikir keras bagaimana membandingkan ajaran Islam yang luas dengan mata kuliah yang hanya dua SKS.

Akhirnya, saya mengfokuskan pada tiga pembahasan pokok, yaitu :

1. Konsep Ketuhanan (Theos)
2. Konsep Kemanusiaan (Antrophos)
3. Konsep Alam semesta (Cosmos)

Saya mulai mendalami perbandingan ketiga konsep tersebut dalam agama Islam dan Kristen, dan akhirnya saya menemukan perbandingan yang sangat mencolok bahkan bertentangan antara ketiga konsep dalam agama Kristen dengan ketiga konsep tersebut dalam agama Islam.

Pertama, tentang konsep ke-Tuhan-an, dalam agama Kristen Tuhan itu Transenden dan Imanen, Transenden artinya Tuhan itu jauh berada di luar alam semesta , Imanen artinya Tuhan itu berada dalam alam semesta, atau ikut dalam proses yang ada dalam alam semesta –hadir-, singkatnya Tuhan jauh berada di luar alam tetapi hadir di dalamnya, Dia sangat berkuasa dan hadir di mana-mana, tetapi karena Tuhan terlalu jauh, maka Ia punya inisiatif yang baik, Dia rela menurunkan dirinya menajdi manusia sebagai sosok Yesus agar dapat berinteraksi dengan manusia, inilah yang kemudian di sebut teori REINARNASI. Tuhan yang baik ini juga rela mengorbankan dirinya untuk menebus dosa-dosa manusia di kayu.

Konsep ke-Tuhan-an dalam Kristen tersebut akhirnya saya bandingkan dengan 20 sifat Allah yang ada dalam Islam, Di dalam Islam disebutkan Allah itu mukhalafatuhu lil hawadits, Artinya Allah itu mustahil serupa dengan makhuknya, karena Allah itu sanagt Suci dan sangat berkuasa, tidak mungkin Allah itu akan merubah dirinya menjadi manusia, kenapa Allah yang begitu sangat berkuasa harus merubah dirinya menjadi manusia ?

Kedua, tentang konsep ke-manusia-an, dalam ke-Kristen-an disebutkan bahwa manusia sudah dalam keadaan berdosa sejak dilahirkan, di mana dosa tersebut adalah sebagai warisan dari adam yang telah jatuh dalam dosa, di mana dosa tersebut tidak akan pernah putus dari generasi ke generasi. Yang bisa memutus hanyalah iman kepada Yesus sang penebus dosa yang mati di kayu salib. Dosa warisan/turunan tersebut menjadi persoalan yang cukup janggal, bagaimana seorang bapak harus mewariskan dosa kepada anaknya.

Berbeda dengan konsep ke-manusia-an dalam Islam, di mana disebutkan bahwa manusia dalam keadaan fitrah ketika dilahirkan, seperti kertas putih yang tidak ada noda setitikpun, hal ini rasioanl, kenapa ? Allah menciptakan manusia dalam keadaan suci, karena manusia ketika dilahirkan memang belum berbuat dosa setitikpun, tidak adil kalau seorang bayi yang tidak tahu apa-apa tiba-tiba harus menanggung dosa yang sama sekali tidak diperbuatnya. Dosa tidaknya seorang manusia adalah akrena perbuatannya sendiri, dalam psikologi sosial, hal ini disebut sebagai stimulus respons, bila rangsangan dari luar baik, maka seseorang akan tetap baik dengan sendirinya, sebaliknya akan menyebabkan seseorang berbuat tidak baik.

Ketiga, tentang konsep alam semesta, dalam Al-kitab, terdapat kejanggalan-kejanggalan dalam teori kejadian misalnya bagaimana terjadi siang dan malam dan terdapat tumbuh-tumbuhan padahal matahari belum diciptakan, bukankah tidak akan ada siang dan malam dan tidak akan ada tumbuh-tumbuhan bila tidak ada matahari ?. Dalam Al-qur’an lebih mampu mengungkap-kan fakta-fakta semacam itu. Misal proses kelahiran bayi dari rahim hingga keluar dari rahim dijelaskan sejelas-jelasnya, sementara dalam Alkitab tidak ada. Subhanallah , sungguh luar biasa! Al-qur’an sangat scientific (ilmiah) dan tidak bertentangan dengan nalar.

Islam Pesat Di Eropa

Perbandingan yang saya telaah, khususnya dalam teori tentang kosmos, saya coba hubungkan dengan berkembangnya Islam di Eropa. Kenapa Islam berkembang pesat di Eropa sementara di Asia bergerak secara statis. Ternyata setelah membaca banyak hal, saya menyimpulkan ada tiga hal yang membuat islam berkembang pesat di Eropa.

Pertama, orang Barat setelah melihat Islam dalam perspektif science, itu lebih tergugah menjadi muslim daripada melihat Islam dari sisi tradisional kultural. Cara berpikir Barat yang rasional cocok dengan Al-qur’an yang ternyata mengungkap fakta-fakta science yang lebih rasional.

Kedua, Islam berkembang di Eropa karena black muslim. Kenapa orang kulit hitam menjadi muslim? Ternyata, ketika dia menjadi bagian komunitas di gereja, diskriminasi itu masih terjadi. Tetapi dalam Islam diskriminasi tidak ada, mereka punya kesempatan menjadi imam, khatib atau apapun.

Ketiga, Islam berkembang di Eropa disebab-kan orang Kristen sendiri yang meragukan eksistensi Alkitab, yakni Alkitab yang mereka gunakan sekarang ini adalah kitab-kitab yang penentuan untuk digunakan baru terjadi setelah 3 abad masa Yesus berdakwah dan itupun harus membuang kitab-kitab lain yang jumlahnya puluhan bahkan dapat mencapai di atas seratus, dan penentuan kitab-kitab yang digunakan itupun tidak terlepas dari muatan politis karena tidak terlepas dari kebijakan kaisar yang berkuasa saat itu.

Terbukti setelah penentuan tersebut banyak di-temukan kitab-kitab yang secara arkeologis mempunyai nilai yang sangat tinggi namun tidak digunakan oleh gereja karena isinya tidak sesuai dengan doktrin gereja saat ini.

Bila kemudian gereja tidak mau Alkitab yang sekarang dipakai digugat, itu sangat maklum, karena untuk menjaga sakralitas Alkitab itu sendiri, karena kalau Alkitab tidak sakral lagi, bagaimana nanti nasib umat Kristen ?

Masuk Islam

Adanya keselarasan al-Qur’an dengan science dan adanya ketidak selarasan Alkitab dengan science, juga karena njlimetnya konsep ketunggalan Tuhan dalam Kristen, hingga menjelaskan kepada orang Kristen saja sulitnya setengah mati apalagi kepada orang Islam pasti sampai matipun tidak akan paham, berbeda dengan konsep ketunggalan Tuhan dalam Islam, yang anak umur 5-6 tahun saja sudah dapat memahami begitu juga orang di luar Islam, hal tersebutlah yang akhirnya mendorong saya untuk memeluk Islam tepatnya 16 September 2006 di forum Arimatea Malang.

Rintangan sebagai Mu'alaf

Sebagai manusia, tentu sangat logis bila dalam hidup ini kita menghadapi resiko, begitu juga ketika saya memutuskan untuk memeluk agama Islam, teror atau ancaman serius, teguran dan nasehat kerap kali saya terima, baik dari jemaat geraja maupun dari sebuah partai Kristen, kebetulan saya menjadi pengurus inti sebuah partai Kristen di Malang, namun dari kalangan majelis gereja dan akademis tidak begitu nampak, juga tidak ada rintangan dari keluarga.

Bagi saya, demi kebenaran hakiki memang harus berkorban, bahkan segala fasilitas yang selama ini saya peroleh dan akan saya peroleh harus saya tinggalkan, rencana ke Amerika sekeluaraga selama 4 tahun, dan kandidat Master Theologi Seminari Alkitab Nusantara yang seharusnya wisuda Februari 2007 juga saya tinggalkan demi mencapai kebenaran dalam Islam.

Seharusnya Seperti Barat Memandang Islam

Islam yang selaras dengan nalar dan sempurna, sayangnya dikotori oleh ulah beberapa orang Islam sendiri, seperti pengalaman saya ketika berkunjung ke keluarga seorang kyai terkenal, ketika anak saya bermain-main ke belakang rumah pak kyai, anak saya kaget bukan main ketika pak kyai tersebut marah-marah kepada pembantunya dengan perkataan yang sangat tidak layak untuk didengar.

Dari situ anak saya menilai bahwa Islam itu jahat, anak saya mengambil kesimpulan dari fenomena kecil yang tidak mewakili ajaran Islam itu sendiri tetapi anak saya mengeneralisir begitu saja.

Sayapun akhirnya mencoba menjelaskan kepada anak saya, bahwa jangan melihat orangnya, tetapi lihatlah ajrannya, Sebab, manusia di agama manapun ada yang baik dan ada yang jahat.

Tapi apa yang dilakukanoleh anak saya adalah secara umum juga dilakukan oleh umat Kristen, yang menilai Islam sekarang ini tidak dari dimensi ajarannya secara langsung, tetapi menilai Islam dari dimensi pemeluknya, artinya, kalau ada orang Islam yang jahat, amburadul maka diblowup Islam memang jahat dan amburadul.

Paradigma ini harus diubah, Islam harus dilihat seperti orang Barat melihat Islam dari perspektif normatif Science, sehingga mereka dapat melihat kebenaran, kemuliaan dan keindahan ajaran Islam itu sendiri.


Waspada

Sebagai mantan misionaris, saya ingin menyampaikan kepda teman-teman semua mengapa banyak orang Islam dari kalangan grassroot (baca: menengah bawah) yang murtad menjadi Kristen. Sebenarnya bukan persoalan ekonomi saja, tetapi persoalan bagaimana mereka (Kristen) meruntuhkan keyakinan kita.

Tentu saja yang mejadi sasaran empuk adalah orang-orang Islam yang awam terhadap agamanya, seperti misalnya kalau akidah kita di utak-atik oleh mereka, katanya Islam itu rahmatan lil alaman, tetapi mengapa dalam al-Qur’an utamanya surat-surat yang turun di Madinah secara ekslusif ditujukan kepda orang-orang yang beriman saja –yaa ayyuhalladziina aamanuu-, bukankah hal itu berarti Islam hanya untuk orang-orang yang beriman saja dan bukan untuk seleruh alam ?

Tentu saja hal-hal sepele semacam dapat menjadi hal yang besar bagi orang awam, oleh karena itu, kita harus memperhatikan saudara-saudara kita yang awam baik dari sisi akhirat maupun dari sisi dunianya.

Sumber : al-islahonline.com

10 September 2008

Semakin......

Setelah membaca rubrik mualaf pada kotasantri.
membuat saya semakin yakin dengan islam.... ya Alhamdulillah
Allah mamberikan hidayahNya kepada saya

28 Juli 2008

Jember Ambulu

Di waktu shubuh setelah sholat shubuh pada hari Sabtu, 26 Juli 2008 aku berangkat ke terminal Bungurasih dengan tujuan mau ke Jember bersama tman2. Memang aku janjian tuk ketemu di sana sama Alec, salah satu teman lama saat STM di DU. Aku berangkat jam 5 dari tempat tinggalku ke terminal Bratang dengan harapan jam 6 sudah sampe di Bungur. Baru pertama kali aku berangkat pagi2 sekali ke Bungur lewat Bratang, ternyata bis pertama diberangkatkan jam 6 pagi. Jadi aku memberitaukan lewat sms ke tmanku Alec bahwa aku baru brangkat jam 6 pagi dan sampe di Bungur jam 1/2 7. Di sana aku bertemu tman selain Alec, Cahyadi, sebelumnya dia telp aku tepat setelah bis sampe Bungur dan aku turun dari bis, tepatnya di depan loket bis antar kota kami bertemu.

Kami bertiga (aku, Alec dan Cahyadi) sepakat untuk menuju masjid terminal Bungur dan cangkruk di depan halaman masjid untuk menunggu teman kami yang lain, Anton. Penjual kopi menawari kami, 4000 untuk kami berdua Alec dan aku, sedangkan Cahyadi tidak suka kopi. Kamipun saling menanyakan kabar di sana, aku dan Cahyadi di kasih backup-an foto kenangan dalam bentuk CD oleh Alec. Kami bertiga menunggu Luaamaa bgt........ sampai akhirnya jam menunjukkan pukul 1/2 8 pagi.

20 Juli 2008

Malam Minggu

Malam minggu 19 Juli 2008 tadi malam aku di ajak teman2 untuk nonton bioskop di Delta. ini merupakan baru kedua kali aku nonton di bioskop. pertama kali nonton sama adekku, dah lupa nonton film apa waktu itu dan kapan waktunya akupun dah lupa. acara di mulai setelah maghrib, tepatnya jam 18.30, padahal film yang mau kita tonton mulai pertunjukannya jam 20 an. kami berenam (mas suji, mas memed, bigman, rani, tita dan aku sendiri) berencana naik taxi. Berhubung terlalu lama kami menunggu tuh taxi, akhirnya naik angkot lyn N (so... kamipun jalan dari kampus sampai ke bratang). tiba di delta jam sudah menunjukkan pukul 19 lebih dan sepertinya kami kehabisan tiket untuk nonton pertunjukkan The Dark Knight. Dan benar kamipun kehabisan tiketnya :(. Akhirnya kami jadi membeli tiket pertunjukan film Red Cliff yang dimulai jam 20.20 dan The Dark Knight jam 23.00 (nonton 2 film), yang bayari tiket nonton kami berenam untuk 2 film mas memed. masih ada waktu sekitar 1 jam, jadi kami turun ke lantai dasar untuk belanja keperluan selama pertunjukan nanti, belanja keperluan inipun yang bayari mas memed. setelah muter2 delta kami menuju ke lantai teratas tempat bioskop, ternyata kami bisa untuk tepat waktu (kalo untuk urusan nonton film mah kayaknya g mau ketinggalan dech, lain halnya kalo untuk urusan kuliah :D). Tempatnya di Studio 4........
Film Red Cliff (Karang Merah) menceritakan tentang peperangan dinasti han..... jam menunjukkan waktu yang mendekati akhir pertunjukan dan film belum menunjukkan tanda2 akan tamat dan....... saksikan kelanjutannya alias film ini bersambung... ya serunya disitu (hehehehe..... bersambung dech film nya), pertunjukan tepat selesai 15 menit sebelum pukul 23.
Film selanjutnya The Dark Knight (Batman) dimulai tepat jam 23. Langsung nyambung dech pertunjukan yang kami tonton, sebelumnya kami melakukan HIV (Hasrat Ingin Vivis). Pertunjukan di Studio 1 dan dah terbuka, tapi kami ingin santai dahulu atau duduk2 di depan studio 1 untuk menunggu teman yang lagi vivis dan yang lagi merokok. Dan kami pun masuk stidio 1 dan alhamdullillah kami tidak jadi tertinggal pertunjukan tersebut, sebelumnya disisipi iklan2 dan lain2, tepat setelah kami masuk studio 1 pertunjukan film The Dark Knight dimulai. Pertunjukan selesai jam 1.30 dini hari. Antri untuk turun ke lantai dasar lewat lift. Sampai di bawah, rencana mo naik taxi untuk pulang ke kampus ternyata gagal juga :(, taxi pada g mau semua kalau harus ngangkut 6 orang. So.... kami jalan lagi hingga bambu runcing, di sana alhamdllh ada angkot yang nawari ngantar sampe bratang dengan 5000 an per orang :D. Kami terima tawaran itu dan akhirnya kamipun jadi pulang ke kampus. sampai di bratang, teman kami bigman nawari untuk bungkus nasgor dan ok dia beli 6 bungkus. kami semua jadi makan pagi. ^_^

25 Mei 2008

Seks Bukan Ekspresi Cinta

Dari Seminar Seks Remaja di Stikom
SURABAYA - Banyak remaja masih malu-malu bicara seks. Mereka menganggap urusan seks adalah sesuatu yang tabu. Padahal, tanpa pengetahuan yang benar, mereka cenderung berperilaku menyimpang dalam berpacaran. Penyebabnya, mereka menganggap bahwa seks adalah satu-satunya jalan untuk mengekspresikan cinta.

Itulah yang terungkap dalam seks bertema Sex Below 20 Th di Kampus Stikom kemarin. Seminar yang diikuti sekitar 50 pelajar SMA itu menghadirkan nara sumber androlog dr Susanto Surya Atmadja SpAnd dan Joko Santoso, MPsi, psikolog dari RSU dr Soetomo.

Susanto mengungkapkan, gara-gara salah menafsirkan seks, para remaja cenderung berbuat pemerkosaan atas nama cinta (Panci). "Remaja itu punya luapan yang luar biasa. Kalau ada cewek yang tidak mau diajak berhubungan seks oleh cowoknya, diancam akan ditinggalkan," ucapnya. Saking cintanya, si cewek akhirnya pasrah. "Ini namanya menyalahgunakan seks. Ini bahaya," katanya. Menurutnya, persoalan ini muncul karena remaja menganggap seks adalah ekpresi cinta. Padahal, "Banyak ekspresi lain yang lebih positif," tambahnya.

Menurut Susanto, apabila pacaran sudah tidak sehat begitu, lebih baik berpisah. "Lebih sakit di awal dibandingkan sakit belakangan," ucapnya. Agar pacaran berjalan sehat, kedua orang tua juga harus saling mengetahui. "Kenalkan mereka kepada orang tua," tambahnya.

Data yang dihimpun organisasi Sebaya tahun 2000, kata Susanto, cukup membuat geleng-geleng kepala. Betapa tidak, sebanyak 28,6 persen dari 300 remaja pernah melakukan seks pra nikah. Bisa jadi, penyebabnya adalah munculnya tekanan tadi. Bukan hanya itu, survei WHO menyebutkan setiap tahun, 2 juta orang Indonesia melalukan aborsi.

Kesalahan mengekspresikan cinta itu juga disebabkan para remaja tidak mengenal lebih dalam tentang seks. Mereka umumnya mengetahui seks tidak secara positif. Pengetahuan itu justru didapat dari internet.

Selain salah kaprah dalam menafsirkan seks, para remaja juga lambat mengidentifikasi seks. "Mereka tidak tahu bagaimana keputihan itu. Padahal, akibatnya bisa terjadi kemandulan," katanya.

Karena itu, Susanto mengusulkan adanya formalisasi pendidikan seks untuk remaja. "Sudah sejak lama saya bilang ini ke Depkes, namun hingga kini tidak ada tanggapan," jelasnya.

Sementara Joko Santoso mengatakan, sebenarnya pendidikan seks itu sudah dikenal lingkungan sejak awal. Namun, memang tidak terformulasikan secara jelas. Misalnya, imbauan orang tua terhadap anak perempuan agar memperhatikan cara duduk yang baik. "Anak perempuan jangan duduk pethothokan," katanya. (git/nw)
sumber : jawapos

03 Mei 2008

Meniru Cara Allah Mencinta

Penulis : Bayu Gawtama

KotaSantri.com : Suatu malam, Ade mengajukan pertanyaan kepada suaminya, Akang, "Apa yang membuat Akang memilih saya menjadi isteri Akang? Bukankah saya tidak lebih cantik dari teman-teman perempuan Akang yang lain?"

Akang yang mendapat pertanyaan itu hanya menyunggingkan senyum tanpa menjawab sepatah kata pun. Mungkin pertanyaan itu terlalu retoris karena disampaikan hanya satu hari setelah pernikahan mereka. Akang pun tetap sibuk menyemir sepatunya untuk kerja esok hari.

Merasa tak puas hanya mendapatkan senyum manis sang suami, Ade pun mendekati Akang dan mengulangi pertanyaannya. "Jawab atuh kang, Ade butuh jawabannya."

Tiba-tiba tangan Akang yang berlumuran semir warna hitam mendarat mulus di kiri dan kanan pipi Ade yang putih. Ade tak sempat berkelit, dan hasilnya wajah Ade pun menjadi cemong. Sesaat kemudian Ade pun ngambek menekuk wajahnya, bibirnya maju beberapa senti. Jawaban yang diharapkannya tak keluar sedikit pun dari suaminya, justru tangan Akang yang berlumuran semir hitam yang mewakili jawaban itu.

Melihat isterinya kecewa dan nyaris meneteskan air mata, Akang langsung menarik tubuh mungil isterinya itu, mendekapnya erat dan kemudian menghadapkan wajah isterinya tepat di hadapan wajahnya. Hidung mereka hampir bersentuhan, hanya beberapa mili saja jaraknya. Ia memberi isyarat hendak mengatakan sesuatu yang serius, bening air di sudut mata Ade tertahan tak jadi tumpah. Bak kembang yang baru mekar, wajah Ade berubah cerah menunggu tak sabar gerangan apa yang akan disampaikan suaminya.

"Andai wajah Ade benar-benar hitam sehitam semir ini, Akang akan tetap mencintai Ade," kalimatnya terlalu datar, belum membuat senyum Ade mengembang. Langit di wajahnya masih sedikit mendung, belum sepenuhnya cerah. Ade hanya menganggukkan kepalanya agak ke atas seolah sedang bertanya "lalu?"

Mengerti isyarat "lalu?" isterinya, Akang pun mengeluarkan barisan kata-kata yang nampaknya sudah lama tersimpan. "Cinta Akang bukan cinta biasa." Ah, lagi-lagi Ade kecewa, ia memalingkan wajahnya sedikit ke kiri pertanda protes. Mungkin dalam hatinya Ade berkata, "Punya suami nggak kreatif banget, jiplak Siti Nurhaliza."

Tapi Akang pun sebenarnya belum selesai. Kalimat "cinta Akang bukan cinta biasa" itu hanya kalimat pembuka rangkaian kalimat yang sudah tersimpan rapih di kantongnya. Senyum yang lebih manis lagi disuguhkan ke wajah isterinya dan, "Akang mencintai Ade bukan karena kecantikan Ade, bukan karena satu sisi pun di tubuh Ade. Ingat, mungkin tiga puluh tahun lagi Ade tidak secantik hari ini. Kalau Akang hanya melihat kecantikan Ade, cinta Akang akan berkurang seiring dengan berkurangnya kecantikan Ade."

Wajah Ade tambah cerah. Tapi Akang seperti tak memberi kesempatan isterinya untuk berkata-kata.

"Jika Ade bertanya, apa yang membuat Akang memilih Ade sebagai isteri Akang, jawabnya Allah. Allah yang memilihkan Ade untuk Akang. Jadi yang paling tahu kenapa Ade yang dipilih Akang menjadi isteri, tentu saja Allah. Sedangkan kecantikan, serta hal-hal fisik lainnya yang ada di diri Ade, ibarat pakaian yang menghiasi tubuh pemakainya, tak ubahnya seperti seekor burung merpati, apa pun warna bulunya tak mengubah namanya tetap merpati. Hakikat merpati bukan pada warnanya, melainkan pada penurut dan kesetiaan yang menjadi sifatnya."

Ade pun tersipu. Kali ini ia yang benar-benar tak sanggup berkata.

"Sayang, benci, marah, atau cinta itu semestinya diletakkan pada piringan Allah. Alasnya hanyalah Allah, sebab Allah-lah yang menciptakan semua rasa itu."

Senyum Ade tipis manis menghiasi wajahnya. Binar matanya menunggu tak sabar barisan kata indah suaminya.

"Coba kita tiru cara Allah marah, sayang, atau bahkan cinta kepada hambaNya."

Ade tak sabar mendengarkan,

"Ingat kisah Adam ketika diusir Allah dari surga? Allah bukan marah kepada Adam, tetapi marah lantaran sikap Adam yang melanggar aturan Allah. Bahkan boleh jadi, Allah tidak membenci dan melaknat syaitan karena zatnya, melainkan karena sikapnya yang sombong, membangkang, dan tak mau tunduk kepada Allah. Coba pelajari sejarah Bilal bin Rabbah, wajahnya tak tampan, kulitnya hitam legam, tetapi Allah mencintainya karena keimanannya yang tak terbanding. Pelajari juga alasan Allah menjadikan Abu Lahab sebagai salah satu figur penghuni neraka, adalah karena sikapnya yang menentang Rasulullah."

Berguguran bening air dari sudut-sudut mata isterinya. Sementara Akang belum memberikan tanda-tanda akan menghentikan kalimatnya.

"Dan episode cinta yang meniru cara Allah mencinta ini, dipentaskan dengan cantik oleh Muhammad Rasulullah bersama para sahabatnya. Ummat Muhammad mencintai putra Abdullah itu bukan karena ia cucu Abdul Muthallib, salah seorang yang paling disegani masyarakat Quraisy. Juga bukan karena Muhammad keponakan Abu Thallib yang cukup terpandang. Adalah sifat mulia Muhammad yang membuat orang-orang mendekat dan menjadi sahabatnya serta mengikuti ajarannya."

Akang pun memeluk isterinya seraya berbisik, "Cintai Akang karena Allah, de. Cintai Akang sepanjang Akang tetap dekat kepada Allah. Cintai Akang dengan cara menegur Akang setiap kali menyimpang dan berbuat salah. Begitu pula cara Akang mencintai Ade."

Gaw
The life-sharer


Tulisan ini saya persembahkan buat sahabat saya, Andhika Purbo Swasono yang baru saja melangsungkan pernikahannya di awal Desember 2007.
Beranda @ KotaSantri.com

19 April 2008

Instalasi PostgreSQL Server di Ubuntu 7.10 @};-

Langkah2 untuk menginstall mode command-line :
$ sudo apt-get install postgresql postgresql-client
postgresql-contrib
$ sudo apt-get install pgadmin3
Berikut untuk merubah password admin database :
$ sudo su postgres -c psql template1
template1=# ALTER USER postgres WITH PASSWORD 'password';
template1=# \q

Selanjutnya kita rubah password postgres pada sistem operasi :$ sudo passwd -d postgres
$ sudo su postgres -c passwd
masukkan password yang sama dengan sebelumnya
Untuk koneksi dari lokal, tinggal merestart service postgres
dengan perintah :
$ sudo /etc/init.d/postgresql-8.2 restart
Untuk koneksi dari client, kita harus mengubah file
postgresql.conf
dan file pg_hba.conf
$ sudo nano /etc/postgresql/8.2/main/postgresql.confpertama kita ubah file postgresql.conf
ubah baris ini :
#listen_addresses = 'localhost'
menjadi
listen_addresses = '*'
dan ubah baris ini :#password_encryption = on
menjadipassword_encryption = on
lalu jangan lupa di simpan filenya.
$ sudo nano /etc/postgresql/8.2/main/pg_hba.confubah file pg_hba.conf
kita tambah pada baris yang terakhir dengan :

# Connections for all PCs on the subnet
#
# TYPE DATABASE USER IP-ADDRESS IP-MASK METHOD
host    all         all         192.168.42.1       
255.255.255.0  md5
ini berarti database server dapat menerima koneksi
dengan range ip 192.168.42.1-192.168.42.254
terakhir, restart server :
$ sudo /etc/init.d/postgresql-8.2 restart
^_^ selamat mencoba

18 April 2008

Repository Ubuntu

untuk memindahkan repository ubuntu ke repository lokal (kambing.ui.edu), kita modifikasi file source.list
$ sudo nano /etc/apt/sources.list
semua baris kita tambahkan karakter # di awal, artinya baris itu tidak kita pake
pada baris terakhir kita tambahkan :
deb http://kambing.ui.edu/ubuntu/ gutsy main restricted universe multiverse
deb http://kambing.ui.edu/u
buntu/ gutsy-security main restricted universe multiverse
deb http://kambing.ui.edu/ubuntu/ gutsy-updates main restricted universe multiverse
sehingga isi dari file /etc/apt/sources.list menjadi :

Islamkan Orangtua dan 30 Temannya

Namanya Aisyah Bhutta. Tapi hatinya tidak “buta”. Setelah mengenal Islam, ia membawa orangtua dan 30 temannya memeluk Islam

Aisyah Bhutta (34), dulu, ia bernama Debbie Rogers. Kini hidup tenteram dan bahagia setelah memeluk Islam. Di apartemennya yang terletak di Cowcaddens, Glasgow, ia melewati hari-hari dengan amalan Islam. Rumahnya pun telah dihiasi dengan nuansa Islam. Di dinding tergantung kaligrafi Al-Quran. Ada juga poster bergambar kota suci Mekkah. Lalu jam yang disetel khusus dengan suara azan yang senantiasa mengingatkanAisyah dan keluarganya tiap masuk waktu shalat. Wajahnya kini terbungkus rapi oleh jilbab yang makin menunjukkan kesalehannya. Dia sangat gigih dalam berdakwah. Tidak saja untuk keluarganya dan kerabat bahkan tetangga-tetangga juga tak luput dari dakwahnya. Alhasil, dia dapat mengislamkan orangtua, kerabat dan 30 temannya. Berikut kisahnya seperti dilansir dari Islamweb.com.

***

Bagi seorang gadis Kristen taat seperti Debbie Rogers, masuk Islam lalu menikah dengan pria Muslim, adalah suatu hal yang luar biasa. Tak hanya itu, ia juga telah mengislamkan kedua orantuanya, beberapa orang saudaranya. Dan yang menakjubkan ia telah mengajak sedikitnya 30 orang teman dan tetangganya masuk Islam!

Debbie Rogers dulunya berasal dari keluarga Kristen yang taat. Mereka aktif dalam aneka kegiatan gereja. Kala remaja lainnya asyik dengan idola mereka, misalnya mengoleksi poster penyanyi kesayangan mereka, katakanlah seperti penyanyi terkenal George Michael atau asyik dengan hura-hura sepanjang malam. Maka Debbie Rogers justru sebaliknya. Di dinding kamarnya penuh dengan poster Yesus. Musiknya adalah musik bernuansa rohani, bernada puji-pujian bagi Yesus. Itulah aktifitasnya sebelum kenal Islam.

Tapi akhirnya dia “lelah” sendiri. Ia merasa tak mendapatkan apa-apa dari apa yang dipelajarinya. Bahkan banyak sekali daftar pertanyaan tentang paham Kristen yang tak berjawab. Debbie Rogers kemudian berkenalan dengan seorang pria keturunan Pakistan, Muhammad Bhutta namanya. Pria yang mengenalkan Islam padanya dan dikemudian hari menjadi suaminya. Tapi jangan dikira ia masuk Islam gara-gara jatuh cinta dengan Muhammad.

Terkesan dengan shalat

“Waktu itu saya masih kecil. Baru berumur 10 tahun. Kebetulan keluarga kami punya toko dan Muhammad adalah salah satu pelanggan tetapnya. Saya sering mengintip Muhammad kala shalat di belakang toko kami.

“Dari wajahnya saya melihat pancaran kedamaian. Tampaknya dia sangat ikhlas dan menikmati shalatnya. Kala saya tanya, dia bilang dia orangIslam. Apa itu Islam?” tanya Aisyah kecil heran.

Berselang beberapa lama, dengan bantuan Muhammad, Aisyah cilik mulai mendalami Islam lebih jauh. Sekitar lima tahunan ia pelajari kitab suci tersebut dan menariknya dia telah mampu membaca seluruh isi Al-Quran dengan bahasa Arab.

”Semua saya baca. Sungguh sangat menarik sekali. Serasa menancap di hati,” kenangnya.

Alhasil, di usianya yang ke-16 Debbie Rogers pun mengucap dua kalimah syahadat. ”Ketika saya mengucapkan kalimah itu, serasa seperti baru melepaskan beban berat yang lepas dari pundak saya. Luar biasa. Saya merasa seperti seorang bayi yang baru dilahirkan,” ujarnya. Ia lantas mengganti namanya, Debbie Rogers menjadi Aisyah.

Meskipun Aisyah sudah memeluk Islam, namun bakal calon mertuanya --ayah kandung Muhammad-- tidak setuju putranya menikah dengan wanita Barat. Orangtua Muhammad masih berpikiran tradisional yang menganggap perempuan Barat sulit menerima Islam. Dan, menurut mereka, malah nanti Muhammad yang dibawa ke jalan yang tidak benar. Mereka takut nanti nama keluarga menjadi jelek di mata masyarakat Islam. Namun tekad Muhammad sudah bulat. Iman Aisyah harus diselamatkan.

Muhammad melaksanakan pernikahan di mesjid setempat. Bahkan pakaian nikah yang dikenakan Aisyah dijahit sendiri oleh ibu kandung Muhammad dan saudaranya yang menyelinap secara sembunyi-sembunyi. Sebab bapaknya menolak menghadiri acara sakral dalam hidup anaknya itu. Halnya Michael dan Marjory Rogers, orangtua Aisyah, turut hadir di pernikahan anaknya. Mereka mengaku terkesan dengan baju nikah Aisyah.

Hubungan hambar dengan bapaknya akhirnya mencair. Ceritanya, nenek Muhammad datang khusus dari Pakistan untuk menjenguk cucunya yang baru menikah. Bagi neneknya, pernikahan dengan perempuan Barat juga masih tabu. Namun, semuanya berubah tatkala nenek Muhammad berjumpa dengan Aisyah. Dia sangat takjub dengan perempuan Skotlandia itu yang sudah mampu membaca Al-Quran dan menariknya lagi Aisyah bisa bercakap dalam bahasa Punjab. Perlahan Aisyah telah jadi bagian dari keluarga besar Muhammad.

Islamkan orangtua

Enam tahun kemudian, Aisyah mulai menjalankan misi sulit, yakni mengislamkan kedua orangtua dan anggota keluarganya. Aisyah dan suaminya menceritakan apa itu Islam. Aisyah sendiri kini telah berubah banyak dan hal itu tentu bagian dari dakwah kepada kedua orangtuanya. Misalnya kini dia jadi anak yang sopan, tidak suka membantah kata-kata orangtuanya seperti dulu.

Kesan perubahan sikap dan tingkah laku sang anak rupanya merasuk ke hati sang ibu. Tak lama, ibunya memeluk Islam dan berganti nama menjadi Sumayyah.

“Bahkan ibu kini sudah mengenakan jilbab. Ibu shalat tepat waktu. Kini tak ada yang menarik baginya kecuali senantiasa berhubungan dengan Allah,” tuturAisyah bangga.

Akan halnya dengan ayah Aisyah, ternyata sangat sulit untuk diajak. Ibu Aisyah turut membantu mengenalkan sang ayah kepada Islam. “Ibu dan saya sering berdiskusi tentang Islam. Nah satu hari kami duduk-duduk di dapur. Lalu ayah berkata; Apa yang kalimat yang kalian ucapkan ketika masuk Islam? Spontan saya dan ibu melompat ke atasnya,” cerita Aisyah sumringah. Ayah pun memeluk Islam.

Lalu, tiga tahun kemudian, abang kandung Aisyah juga mengucap dua kalimah syahadah. Uniknya sang abang memeluk Islam melalui telepon, karena ia tinggal agak jauh. Aisyah makin bersemangat tatkala melihat istri abangnya, diikuti oleh anak-anaknya juga memeluk Islam. Bahkan keponakan istri si abang juga masuk Islam. Bukan main bahagianya Aisyah.

Membuka kelas Islam

“Saya belum mau berhenti berdakwah. Keluarga sudah, lalu saya beralih kepada para tetangga di Cowcaddens. Kawasan ini perumahannya sangat padat, bahkan bisa dikatakan kumuh. Tiap hari Senin selama 13 tahun saya membuka kelas khusus tentangIslam bagi wanita-wanita Skotlandia yang ada di situ,” kisah Aisyah mengenang. Sejauh ini dia sudah berhasil mengislamkan tetangga sekitar 30 orang.

“Latar belakang mereka macam-macam. Trudy misalnya, dia seorang dosen di Universitas Glasgow. Trudy adalah seorang Katolik yang awalnya mengikuti kelas saya untuk mengumpulkan data penelitian yang sedang dikerjakannya. Namun setelah berjalan enam tahun Trudy memutuskan memelukIslam. Menurutnya Kristen sulit diterima akal dan membingungkan,” sebut Aisyah. Trudy sendiri mengaku masuk Islam karena terkesan dengan kuliah Aisyah yang mudah diterima dan masuk akal.

Disamping siswa non-Muslim, kelas binaan Aisyah juga dipenuhi oleh gadis-gadis Islam yang telah terkena polusi pemikiran Barat. Menurut Aisyah, justru mereka yang patut diselamatkan. Aisyah pun fleksibel dalam kuliahnya. Dia menerima secara terbuka setiap pertanyaan dan mengajak peserta berdiskusi.

Suami Aisyah, Muhammad Bhutta (43), tampaknya tidak begitu tertarik untuk berdakwah di kalangan warga asli Skotlandia. Dia konsentrasi pada usaha restorannya. Fokus suami Aisyah adalah keluarga dan usaha. Suami nya yang bertugas memberikan ajaran Islam kepada kelima anaknya. Tumbuh dengan akhlak dan nuansa Islam, itulah obsesi Aisyah dan suaminya akan anak-anak mereka. Bahkan Safia, anaknya tertua yang berusia 14 tahun menjadi sebab masuk Islamnya seorang wanita tua.

Ceritanya, suatu hari Safia melihat seorang nenek di jalan, dia tergerak untuk membantu si nenek dengan membawakan belanjaannya. Sang nenek rupanya terkesan. Tak berapa lama si nenek pun ikut kelas Aisyah Bhutta, dan beberapa waktu kemudian akhirnya bersyahadat.

“Muhammad orangnya romatis,” ujar Aisyah tersipu. “Saya seakan telah mengenalnya selama berabad-abad. Jadi tak mungkin terpisahkan. Dia bukan hanya kawan dalam hidup di dunia ini, tapi yang lebih penting lagi semoga juga kawan di surga nanti dan selama-lamanya. Itulah hal terindah,” tutup Aisyah.
[www.hidayatullah.com]

10 April 2008

Jika Ada Tawaran Cinta

Penulis : Ida Ernawati
KotaSantri.com : Jika umur ini bisa diulang, diputar lagi bagai roda kehidupan, aku ingin menjadikan diriku bagian yang indah, bahagia dalam memaknai hidup, dalam berharap, berusaha, dan mendekat padaNya.
Jika aku boleh berharap, aku ingin selalu menjadikan Dia nomor satu dalam kehidupanku, tak kan kubiarkan siapa pun menjamah hatiku, karena Dia begitu istimewa bagiku.
Jika dunia ini bisa berbalik, yang menderita menjadi bahagia, yang bahagia menjadi menderita, aku tetap akan menjadi aku yang selalu merindukanNya. Aku tidak peduli aku ada di mana, aku di bawah, atau di atas di dalam kehidupan ini, karena yang aku inginkan adalah berada di sisiNya. Menjadi bagian yang dikasihiNya.
Jika banyak orang ketakutan akan kematian, atau tabu membicarakan kehidupan akhir, aku tidak akan mengikutinya, karena justru di sanalah aku bisa berjumpa denganNya. Kekasih yang selama ini kurindukan, yang telah menjadikan aku sebahagia ini dalam hidupku tatkala melampaui cobaan-cobaan, yang justru semakin mempertebal keyakinanku akan curahan kasih sayangNya. Aku sungguh merindukanNya.
Jika aku boleh memilih, aku ingin membiarkan diriku tetap menjadi aku yang bersahaja, tanpa neko-neko, tanpa dusta dan kecewa, karena dusta dan kecewa hanya menjerumuskanku pada tempat yang berjauhan denganNya. Aku tahu, itu hanya akan membuatku terluka. Aku tak bisa hidup tanpaNya. Karena Dia-lah yang menunjukkan jalanku, menjadi obor dalam hidupku. Dengan kecintaanNya, Dia jadikan aku manusia yang penuh semangat untuk menjadi manusia yang berguna.
Jika aku boleh berusaha, aku hanya ingin berlaku dengan petunjukNya dan diberi kekuatan olehNya dengan kebaikan dan RahmatNya yang pasti akan menjadikan aku lebih bercahaya dalam meniti kehidupan ini. Sungguh, tak ada satu pun yang bisa menandingiNya, karena Dia adalah segala-galaNya.
Jika ada tawaran cinta, aku tidak akan pernah menomorduakan Dia, karena Dia selalu berada pada tempat terindah dalam kehidupanku, karena cinta terhadap sesama hanya akan terjadi atas RidhaNya semata. Hanya Dia yang berhak menjadikan aku manusia penuh cinta kasih. Pada rasa yang senantiasa bergetar ketika mengingatNya, pada hati yang yang senantiasa mendo'a, pada titik terang jalan hidupku, pada pasrah yang luluh lantak menghilangkan semua keakuan dan kesombongan, yang membuatku terpuruk luruh bersujud di kakiNya. Dia yang menguasai kehidupan dan kematian, Dia yang menguasai semua makhluk, Dia yang mencintaiku tanpa pamrih, Dia yang selalu menolongku penuh kasih, Dia yang selalu kurindukan dengan segenap jiwa ragaku, Dia yang... Aku tidak bisa meluapkannya, biarlah Dia sendiri yang tahu kalau aku sangat membutuhkan dan merindukanNya.

02 April 2008

Kampanye Peduli Autisme 2008


Tujuan Kampanye tahun 2008 ini adalah:

1. Memberikan informasi kepada masyarakat umum melalui kegiatan kampanye dan autism awareness expo yang diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan penerimaan masyarakat akan keberadaan anak penyandang spektrum autisme sehingga mereka diberi kesempatan untuk mendapatkan berbagai hal seperti pendidikan, penggunaan fasilitas umum, sampai ke pekerjaan.
2. Memberikan informasi kepada orang tua anak penyandang autisme agar dapat lebih mengetahui apa yang perlu dilakukan untuk mengarahkan dan memaksimalkan kemampuan anak dalam mempersiapkan mereka untuk dapat mandiri dan berguna bagi masyarakat.
3. Menghilangkan mitos "autis" itu identik dengan "cacat mental", "gila" atau malah "genius". Namun tidak bisa dipungkiri bahwa autisme/ASD (Autistic Spectrum Disorder) memiliki spektrum yang luas dari yang "high functioning" hingga "low functioning".
Mengingat bahwa sekolah dan berbagai terapi untuk anak-anak autis saat ini terbilang "sangat mahal", sedangkan autisme dapat mengenai siapapun tanpa melihat status sosial atau kekayaan, mengadvokasi Pemerintah supaya memberi perhatian yang memadai pada anak dan remaja penyandang autisme yang jumlahnya kian banyak ini, dengan menyediakan pendidikan (sekolah khusus, sekolah inklusi setingkat SD sampai Kejuruan) dan sarana kesehatan (klinik/pusat terapi, dan lain-lain).
4. Meningkatkan kesadaran keluarga penyandang autisme untuk mengurangi konsumsi zat kimia pengawet, perasa, pewarna, pengemulsi, penghalus, pengembang, MSG, yang dapat memperburuk keadaan penyandang autis bila mengkonsumsinya. Juga menghimbau produsen/pabrik obat dalam negeri untuk dapat memproduksi suplemen (yang biasa dikonsumsi oleh penyandang autis) di dalam negeri sendiri, karena selama ini masih banyak yang diimpor dari luar negeri, sehingga terasa mahal.
5. Memotivasi orang tua dan keluarga penyandang autisme bahwa autism bukanlah akhir dari segala-galanya. Tidak perlu berputus asa bilamana dikaruniai anak autis. Orangtua harus menerima kenyataan tapi terus berusaha. Penanganan yang tepat, dan penyediaan kesempatan belajar yang luas akan memperbesar kemungkinan pemulihan dan pengembangan diri anak-anak autis.

http://www.peduliautisme.net/

01 April 2008

Info Terapi / Sekolah Khusus

Sekolah dengan kurikulum dan pendekatan yang khusus akan sangat membantu bagi siswa dengan kebutuhan khusus, seperti Autism Spectrum Disorder, Attention Deficit Disorder, Hiperaktif, lambat belajar, terbelakang mental maupun penyandang cacat. Ada sekolah yang menggabungkan siswa kebutuhan khusus dengan siswa reguler (mainstream), ada pula yang menempatkannya pada kelas tersendiri (kelas khusus), sekolah yang seluruh siswanya memiliki kebutuhan khusus (sekolah khusus), dan ada pula yang lebih bersifat menyiapkan siswa bergabung ke program reguler (sekolah transisi).
Nama : Lembaga Pendidikan Khusus "Melati Ceria"
Spesifikasi : Anak Berkebutuhan Khusus
Alamat : Jl. Rangas I no. 5 Palangka Raya 73111 Kalimantan Tengah
Telepon : 0536-3235266
Email : lpk_melaticeria@yahoo.co.id
InfoTerapi

KALIMANTAN REBUT GURU SLB BERDEDIKASI TERBAIK TINGKAT NASIONAL

Dua orang guru SLB/SDLB dari Kalimantan, masing-masing Lilis Lismaya, S.Pd dari Kalimantan Tengah dan Septi Aryanti, S.Pd dari Kalimantan Selatan, terpilih sebagai Guru SLB/SDLB Berdedikasi Tingkat Nasional yang diselenggarakan tanggal 16-20 September 2005 di Taman Budaya Surakarta, demikian Dijelaskan Dr. Mugiarsih Ch W, M.Psi, Kasubdit Manajemen Sekolah Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa. Lilis Lismaya, S.Pd menyisihkan 30 orang guru berdedikasi dari 30 Propinsi yang mengikuti lomba. Sementara itu Jawa barat dan DKI Jakarta menempati posisi kedua dan ketiga, masing-masing diraih oleh Deden Kuswara, S.Pd dan Nanang Burhan, S.Pd. Sedangkan pemenang lomba guru mendapatkan hadiah uang dan piagam penghargaan dari Direktur Pembinaan Sekolah Luar Biasa Drs. Mudjito AK, M.Si diserahkan pada acara penutupan lomba tanggal 19 September 2005 yang dipusatkan di Taman Budaya Surakarta.

Drs. Munawir Yusuf, M.Psi selaku ketua dewan juri guru berdedikasi tingkat nasional, menjelaskan bahwa lima kriteria yang digunakan untuk menilai guru berdedikasi, yaitu: (1) Riwayat hidup yang menguraikan tentang perjalanan karir dan pengabdiannya selama menjadi guru SLB/SDLB, (2) Karya Ilmiah di bidang PLB yang disusun di rumah maupun ditulis secara spontan selama mengikuti lomba, (3) Hasil Tes tertulis atas penguasaan kompetensi sesuai dengan bidang program khusus PLB, (4) Paparan hasil karya ilmiah, dan (5) Wawancara. Sepuluh orang dewan juri dari UNS, UNY, UPI dan UNJ masing-masing adalah Drs. R. Indianto, M.Pd, Drs. M. Syarif H, Dra. Munzayanah, Drs. Sugito, M.Pd, Drs. Suparno, M.Pd, Dra. Endang S, M.Pd, Dra. Sari S, M.Pd, Drs. Musyafa Assjari, M.Pd dan Totok Bintoro, M.Pd.

Lomba guru berdedikasi tingkat nasional diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Olahraga Nasional sekaligus memperingati Kemerdekaan RI ke 60. Kepada peserta lomba, Dr. Mugiarsih Sh W, M.Psi berpesan bahwa sebagai guru berdedikasi perlu menjaga kredibilitas kerja dan terus menerus berusaha meningkatkan kualitas pribadi, sehingga dapat dijadikan contoh bagi guru lain di daerahnya masing-masing. Lomba yang diselenggarakan setiap tahun ini juga menghasilkan beberapa karya ilmiah beberapa karya ilmiah yang inovatif untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan luar biasa di Indonesia. Sekaligus merupakan kegiatan untjuk potensi guru dan siswa di SLB/SDLB seluruh Indonesia.

Jakarta, 28 September 2005

Kasubdit Manajemen Sekolah
Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa

ttd

Dr. Mugiarsih Ch W. M.Psi

sumber : www.ditplb.or.id

09 Januari 2008

Kondisi Laptopku dg edubuntu Gutsy

Kondisi alhamdulillah baik2 aja. dhcp client bisa brjalan dengan sukses, kmrn aku kira ada masalah dgn dhcp clientnya tapi ternyata setting DNS nya lupa aku kosongkan alias harus di delete soalnya sebelumnya dah ada berkaitan dgn setting IP statis. Ya alhamdulillah skrg dhcpnya tdk masalah lagi so aku bisa pake laptopku kalo sewaktu2 brada diluar/lagi jalan ma tman2 di mall yg tersedia fasilitas wifinya. Terus terang diriku merasa was2 jika di luar/mall/juanda ato t4 lain yg ada wifinya lalu akses pake laptop dgn OS windows yg tdk ori, trkait dgn kabar maraknya sweping product mikocok(microsoft). ;;)
sekarang mas-alahnya sound kalo di kasih jack untuk active sound(sound luar) tdk bisa keluar suaranya alias bisu.............
gmn ya!!! ada yg bisa bantu saya????? ma kasih sebelumnya.